Modif Chevrolet Camaro SS 2010, The Bumblebee Story
Jakarta - Bercerita tentang Camaro, tentu tak lepas dari unsur kedigdayaan negeri Paman Sam. Salah satunya bisa diwakilkan dari sempalan lirik lagu berjudul Wishlist Lyric besutan band Pearl Jam asal Seattle Amerika Serikat, yang memandang Camaro tak hanya sekadar mobil. Namun punya nilai sentimentil lebih jauh untuk dicintai, lewat lirik berbunyi ‘I wish I was the fool moon shining off a camaro’s hood…”. Tak terkecuali pada generasi kelima (mutakhir), atau yang dijuluki Bumblebee ini.
Sebelum lebih jauh, cerita kesuksesan film sci-fi action Transformers (remake animasi The Transformers: The Movie) buatan Paramount Pictures yang juga berasal dari United States, berhasil membuat Chevrolet Camaro sangat identik dengan tokoh Bumblebee. Dimana disebutkan, Bumblebee sendiri adalah tokoh robot periang nan spesial, yang bisa berubah menjadi sebuah Camaro dalam penyamarannya. Michael Bay sang sutradara, dinilai berhasil mengemas perubahan karakter Bumblebee ini untuk lebih Amerika. As you know, naskah asli Transformers menyebut bahwa tokoh berwarna kuning ini sebelumnya ber-basic sebuah Goldbug atau VW kodok.
Namun karena remake versi kartun, akhirnya film ini menghabiskan biaya jutaan dollar. Ini karena penerapan teknologi digital canggih ke dalam film, yang disebut-sebut sebagai yang paling mutakhir saat ini. Maka tak heran, pada akhirnya membius banyak penonton seperti Dhiandro Edwin, yang ingin memiliki sebuah Bumblebee selayaknya Sam Witwicky (tokoh utama manusia dalam film Transformers).
“Gue waktu itu agak bingung juga cari velg yang pas buat sesuaikan sama catnya yang kuning. Akhirnya karena Vellano bisa custom di warna-warna, akhirnya pilih yang itu aja,” jelas Dhiandro yang mengaku memilih berdua dengan sang ayah.
Camaro sendiri punya PCD yang mirip kayak BMW, yakni 5/120. Vellano ini pun dipesan custom sebagaimana opsi di gerai virtualnya. Selain penyesuaian fitting untuk mencapai keakuratan pemasangan, pemilihan warna kuning yang sama dengan bodi juga jadi pertimbangan. Namun ada fakta menarik perihal roda upgrade ini. Selain lagi-lagi berbau Amerika, “Pasangan (velg) Vellano dan (ban) Toyo Proxes-nya lebih ringan daripada velg dan ban bawaan Camaro,” klaim Wibowo Santosa dari Permaisuri. Padahal velg bawaannya hanya berukuran 20 inci.
Ini karena Vellano terbuat dari bahan dasar aluminium T6 6061 berkontruksi 3-pieces yang jauh lebih ringan dan kuat. Dimana bahan ini pula yang dipakai untuk membuat bodi pesawat udara. Akibatnya, kenaikan 4 inci dari bawaan pun tak berpengaruh banyak ke soal performa mesin LS3 V8 6.2 liter (376 ci) 426 HP bawaan Camaro.
Lagipula, “Velgnya pas banget sama fender dan enggak ada mentok. Dibawa belok lebih enak soalnya bannya lebih lebar. Tapi memang bantingannya agak keras,” ungkap Dhiandro yang pehobi basket ini. Karena itu diakuinya, harus ada perbedaan perlakuan ketika mengemudikannya. “Sekarang gue mesti pelan-pelan dan hati-hati kalo bawa jalan. Soalnya, kalo masuk lubang sedikit aja, rasanya sayang banget ke velg,” sambungnya. Tak beralasan mengingat Vellano ini senilai dengan US $ 8.800. So, what we can say? (mobil.otomotifnet.com)
HASIL KERJASAMA TIM PEMBUAT CAMARO
Untuk urusan sistem pembuangan, Dhiandro memanfaatkan exhaust system keluaran Borla. Amerika? Tentu saja! Menariknya, yang dipakai pemuda 17 tahun ini adalah perangkat knalpot keluaran terbaru tipe ‘Touring’, yang menurut klaim pabrikannya mengadopsi unsur balap namun dengan suara yang lebih kalem. “Lumayan buat nambah tarikan. Suaranya oke, tapi enggak berisik,” kata Dhiandro yang berniat untuk meneruskan kuliah ke US ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar